Slideshow

Selasa, 28 Juni 2011

Sekilas Tentang Generasi

Sebuah generasi
Generasi, ada ketika ada pendauhulunya. kita generasi, karena sudah ada yang mendahului kita, yakni para orang tua dan buyut-buyut yang telah mengukir sosial ataupun keagamaan, hingga kita seperti ini sekarang.
memang terasa bangga, bila kita dijuluki generasi penerus (dalam hal kebaikan). tapi, apakah kenyataannya seperti itu? mari sejenak mengkaji.. :
berawal dari sabda Rasulullah...

خير القرون قرني ثم الذين يلونه ثم الذين يلونه
"sebaik-baiknya masa adalah masaku ini, kemudian masa selanjutnya, dan selanjutnya..."

dari hadits ini, dapat dipahami, sebuah generasi hampir tidak lebih baik dari generasi yang sebelumnya, atau paling sama atau hanya mendekati saja. dilain hal, Ibnu Malik, dalam al-fiyahnya menegaskan :

والثاني منفوص (ونصبه ظهر
"yang kedua (dari yang pertama), berkurang"),
walaupun ungkapan ini berada dalam konteks ilmu gramatikal arab, akan tetapi pengertiannnya tidak jauh beda dengan pemahaman hadits rasul itu.
dilain hal, dalam ilmu nahwu, ada salah satu pembahasan yaitu badal (pengganti), yang di bedakan menjadi tiga.

1. badal kul min kullin (pengganti yang cocok dengan yang digantikan), atau bisa diartikan, generasi berikutnya tidak memberikan sesuatu yang lebih baik daripada sebelumnya.
2. badal ba'dh min kullin (pengganti, yang hanya separuh seperti yang digantikan), dengan artian, generasi berikutnya, tidak mampu mempertahankan ajaran generasi sebelumnya, kecuali hanya sedikit, sebagian saja.
3. badal gholath (pengganti yang salah). dengan artian, generasi berikutnya, justru menjadi generasi perusak.
ternyata, statement ini, juga ditegaskan oleh ibnu kholdun dalam muqoddimahnya, :
generasi terbagi menjadi empat :
1. generasi penerus.
2. generasi penegembang.
3. generasi penikmat.
3. generasi generasi penghancur.
kalau kita lihat pembagian generasi-generasi ini, apakah kita termasuk generasi penerus bagi generasi pendahulu? atau pengembang, atau penikmat? atau bahkan penghancur?

0 komentar:

Posting Komentar