Slideshow

Selasa, 28 Juni 2011

Download Imichat For PC

Download imichat for pc
Bagi anda yang suka dengan Social Networking, mungkin sudah tidak asing lagi menggunakan imichat sebagai aplikasi tambahan, guna mempermudah jejaring sosial.

imichat adalah sebuah aplikasi yang memungkinkan anda untuk chatting dan berinteraksi dengan orang lain, sambil melihat orangnya (video live).  bisa menggunakan handphone ataupun pc.


Aplikasi ini sejenis dengan yahoo messager, camfrog, hanya saja keduanya itu digunakan untuk PC saja. nah sedangkan imichat digunakan untuk handphone, dengan fasilitas pendukung seperti kamera, sehingga memungkinkan pemakainya untuk melihat lawan chatting. untuk download versi handphone langsung aja disini, pilih tipe handphone anda.

nah ternyata ada juga imichat yang digunakan untuk pc. silahakn download imichat for pc disini.  
untuk caranya seperti ini :
  • buka aplikasi imichat
  • isi form
  • isi username dengan nama kamu
  • isi pasword dengan angka atau huruf yang mudah kamu ingat
  • isi email kamu
  • dan oke 
catatan penting
user yang akan kamu ajak imichat, harus sedang online.. selamat mencoba.

Sekilas Tentang Generasi

Sebuah generasi
Generasi, ada ketika ada pendauhulunya. kita generasi, karena sudah ada yang mendahului kita, yakni para orang tua dan buyut-buyut yang telah mengukir sosial ataupun keagamaan, hingga kita seperti ini sekarang.
memang terasa bangga, bila kita dijuluki generasi penerus (dalam hal kebaikan). tapi, apakah kenyataannya seperti itu? mari sejenak mengkaji.. :
berawal dari sabda Rasulullah...

خير القرون قرني ثم الذين يلونه ثم الذين يلونه
"sebaik-baiknya masa adalah masaku ini, kemudian masa selanjutnya, dan selanjutnya..."

dari hadits ini, dapat dipahami, sebuah generasi hampir tidak lebih baik dari generasi yang sebelumnya, atau paling sama atau hanya mendekati saja. dilain hal, Ibnu Malik, dalam al-fiyahnya menegaskan :

والثاني منفوص (ونصبه ظهر
"yang kedua (dari yang pertama), berkurang"),
walaupun ungkapan ini berada dalam konteks ilmu gramatikal arab, akan tetapi pengertiannnya tidak jauh beda dengan pemahaman hadits rasul itu.
dilain hal, dalam ilmu nahwu, ada salah satu pembahasan yaitu badal (pengganti), yang di bedakan menjadi tiga.

1. badal kul min kullin (pengganti yang cocok dengan yang digantikan), atau bisa diartikan, generasi berikutnya tidak memberikan sesuatu yang lebih baik daripada sebelumnya.
2. badal ba'dh min kullin (pengganti, yang hanya separuh seperti yang digantikan), dengan artian, generasi berikutnya, tidak mampu mempertahankan ajaran generasi sebelumnya, kecuali hanya sedikit, sebagian saja.
3. badal gholath (pengganti yang salah). dengan artian, generasi berikutnya, justru menjadi generasi perusak.
ternyata, statement ini, juga ditegaskan oleh ibnu kholdun dalam muqoddimahnya, :
generasi terbagi menjadi empat :
1. generasi penerus.
2. generasi penegembang.
3. generasi penikmat.
3. generasi generasi penghancur.
kalau kita lihat pembagian generasi-generasi ini, apakah kita termasuk generasi penerus bagi generasi pendahulu? atau pengembang, atau penikmat? atau bahkan penghancur?

Kamis, 16 Juni 2011

Download Buku / Kitab La Tahzan

Dr. `Aidh al-Qarni

Salah satu penulis islam yang lahir dengan nama lengkap Dr. `Aidh Abdullah bin `Aidh al-Qarni (Nama al-Qarni diambil dari dari daerah asalnya di wilayah selatan Arab Saudi). Sedikit banyak telah membuat umat muslim terperanjak untuk bangkit dari kesedihan dengan kitabnya “La Tahzan”.

Kitab yang dikarang pada saat ia berada dibalik jeruji besi itu, telah mendapat tempat dtersendiri dihati kaum muslim. Hal ini terbukti, Buku / Kitab La Tahzan telah diterbitkan oleh puluhan penerbit dan mencapai angka penjualan fantastis, serta diterjemahkan ke dalam 29 bahasa dunia.


Buku/ kitab La Tahzan,  yang telah dikarang dipenjara sebanyak 100 lemba, dan disempurnakan ketika sudah bebas, juga telah dicetak kurang lebih 1,5 juta eksemplar untuk di Arab saudi saja.

Kepiawan dalam mengolah kata, dan memahami hikmah, membuatnya menjadi penulis yang berpengaruh, lantaran 50 bait syair yang telah ia tulis, memiliki pengaruh politik, hingga membuatnya harus berada dibalik jeruji besi.

La Tahzan
Sebenarnya bukan hanya buku / kitab La Tahzan saja yang telah ia karang, banyak buku/ kitab lain, diantaranya : `Islam Rahmatan Lil `Alamin` (Cakrawala), `Sumber Inspirasi Orang Saleh`(Maghfirah Pustaka), `40 Hadis Qudsi dan Zikir`(Aqwam), `Membangun Rumah dengan Taqwa` (Maghfirah Pustaka), `Cahaya Pencerahan`(Qishti), `Cahaya Zaman`(Gema Insani), `Jangan Takut Hadapi Hidup`(Cakrawala), `Demi Masa, Beginilah Waktu Mengajari Kita` (Cakrawala), `Nikmatnya Hidangan Al-Quran`(Maghfirah Pustaka), dan `Manusia Langit Manusia Bumi`(Aqwam).

Nah, bagi sahabat yang ingin menikmati Buku / Kitab La Tahzan, silahkan download dengan gratis :
1. La Tahzan (Kitab) Pdf / view
2. La Tahzan (Buku) Pdf / view

sumber

Jumat, 10 Juni 2011

Tugas-Tugas Guru

Tugas-Tugas Guru
Menjadi seorang guru, bukan hal yang mudah didapat hanya dengan numpang nama di draft tenaga pengajar. GURU, merupakan wakil dari misi Rasulullah / Nabi, yang bukan hanya memiliki fungsi mencerdaskan peserta didik (murid), namun juga yang tak kalah penting, ia menjadi mercusuar dan pembimbing bagi kehidupan dunia dan akhirat.

Dalam hal ini, al-imam ghazali menegaskan, guru lebih baik derajadnya dari pada kedua orang tua. Jika orang tua membimbing kehidupan dunia anak, maka seorang guru membimbing kehidupan anak bukan hanya dikehidupan dunia, bahkan kelak di akhirat. oleh karenanya, guru juga akan dipertanyakan tugasnya kelak di Persidangan Agung Allh swt. oleh karena itu,  orang yang telah dianugerahi title sebagai GURU, hendaknya memahami tugas-tugas Guru:

1.       Menyayangi peserta didik, seakan-akan seperti sayang orang tua pada anaknya.
2.       Mendidik dengan sungguh-sungguh dan senantiasa mendoakan, tanpa mengharapkan apa-pun, semata-mata ingin mendidik untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
3.       Tidak menunda-nunda ilmu yang harus diajarkan.
4.       Senantiasa membimbing murid (santri), tanpa mengenal lelah, dengan cara yang baik dan benar.
Disarikan dari al-Mursyidul Amin, Abu Hamid Muhmmad bin Muhammad al-Ghazali.